Selasa, 14 Januari 2014

Perempuan Tanpa Wajah

Cinta... Kenapa bisa begitu indah? Tapi bisa menjadi begitu sakit?

Aku adalah seorang perempuan, biasa. Tanpa Talenta. Tapi selalu salah memilih jalan.

Kini, aku berada di sebuah jalan yang kuanggap takdir dari Tuhan. Aku menjalani takdir ini dengan suka citanya, beserta duka citanya pula. Aku selalu berpikir, bahwa aku adalah orang yang baik. Bahwa aku berhak bahagia. Tampaknya Tuhan tahu, jauh di dalam hatiku... Aku tak lebih dari orang yang terlalu egois dan mementingkan diri sendiri... Oleh karenanya, Tuhan menghukum aku... Aku dipertemukan dengan seorang laki-laki yang begitu indah dan begitu membuai tapi... kurasa hatinya takkan pernah untukku.

Laki-laki ini, memiliki cinta yang begitu dalam kepada seorang perempuan. cantik. tangguh. bertalenta. Tentu saja tidak seperti aku, perempuan ndeso yang tetap aja ndeso. Mereka berpisah, bukan karena cinta yang hilang, tapi karena keadaaan. Salahkan keadaaan tapi kuyakin... cinta mereka masih ada melekat kuat dalam hati masing-masing.

Lalu laki-laki itu, memilih aku - atau siapapun yang mencintainya lebih dulu- Mungkin aku terlalu gamblang memperlihatkan rasa kagumku, rasa cintaku padanya... Di saat dia sedang sangat frustasi akan hubungannnya dengan si perempuan yang cantik, tangguh dan bertalenta itu. Aku datang. si perempuan ndeso yang polos yang membutuhkan cinta dan kasih sayang. Baginya aku sangat menjanjikan. Siapapun aku... Bagaimana rupaku... Dia tidak peduli. Yang penting dia harus menikah... Bisa pulang ke rumah orangtuanya di India, dengan seorang gadis - bagaimanapun rupanya-



Aku mengerti posisi laki-laki ini... Tapi mengapa harus aku yang dikorbankan?